Senin, 25 Mei 2009

PENAGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Bantuan Pemerintah
(Pemberdayaan Melalui Program PNPM Mandiri)

Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Masalah kemiskinan dewasa ini bukan saja menjadi persoalan bangsa Indonesia. Kemiskinan telah menjadi isu global dimana setiap negara merasa berkepentingan untuk membahas kemiskinan, terlepas apakah itu negara berkembang maupun sedang berkembang. Tokoh yang dianggap bapak ilmu ekonomi modern, Adam Smith pada saat meluncurkan buku An Inquiry into The Wealth of Nations tahun 1776 menyebut bahwa, “Tidak ada masyarakat yang benar-benar bisa berkembang dan senang apabila kebanyakan diantaranya miskin dan tidak bahagia.” begitu juga Tokoh ekonomi pembangunan Todaro dalam buku Economic Development (2003), menyebutkan bahwa kemiskinan dan kesenjangan merupakan permasalahan utama pembangunan. Tokoh sosial lainnya Juan Somavia dalam United Nations World Summit for Social Development, tahun 1995 menyatakan bahwa persoalan yang tidak akan pernah selesai di abad 21 ini adalah bagaimana mengurangi kemiskinan.

PEMIMPIN, BUKAN PENGUASA

Pemimpin,Bukan Penguasa!
Oleh : Masrizal, S.Sos.I.*)
Pemilihan presiden (Pilpres) 2009 sudah di depan mata. Nasib bangsa ditentukan oleh perhelatan akbar sebagai bagian dari proses demokrasi. Pemilihan presiden dipandang penting karena akan menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin (presiden dan wakil presiden). Untuk mencapai proses yang demokratis tentu sangat berat. Belajar dari Pilpres 2004, seperti dikutip Beni Susetyo (2005) dalam bukunya berjudul Hancurnya Etika Politik mengatakan bahwa meskipun Pemilu 2004-2009 yang dianggap terbaik selama pengalaman pemilu yang ada, ternyata belum menghasilkan tatanan sistem yang memadai untuk disebut demokratis.

Sebagai proses demokrasi, Pemilu Presiden semestinya mampu berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat. Tetapi kenyataanya, kesejahteraan rakyat dari Pilpres ke Pilpres tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Pemilu presiden 2004 hasilnya tak jauh beda dari pemilu 1999. Di mana pertumbuhan ekonomi meningkat tapi mengenyampingkan pembangunan sosial sehingga kesejahteraan rakyat belum terwujud. Karena itu, Pemilu Presiden 2009 sudah selayaknya mampu mensejahterakan rakyat.